Tuesday, August 15, 2017

Beberapa Penyebab Kaligata Berkepanjangan dan Cara Mengatasinya

Kaligata merupakan ruam merah pada kulit yang timbul secara tiba-tiba, biasanya kaligata memiliki ukuran dan juga bentuk ruam yang bermacam-macam, selain ruang pada kulit dan berwarna kemerahan kaligata juga menyebabkan seseorang merasa gatal-gatal. Dalam dunia kedokteran kaligata lebih dikenal dengan urtikaria.


Ruam yang terjadi pada penderita kaligata dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan tertentu. Namun untuk mendapatkan kesembuhan yang cepat Anda dapat mengobatinya dengan pergi ke dokter dan meminta obat. Ruang yang terjadi pada penderita kaligata dapat bermacam-macam ukurannya.

Kaligata bukan merupakan penyakit yang langka, setidaknya seseorang akan mengalami kaligata sekali dalam seumur hidup dan kaligata akan muncul pad bagian tubuh mana saja baik wajah, punggung, lidah, telinga, kelpak mata, dan juga kerongkongan.

Meskipun begitu kemungkinan besar seseorang akan mengalami kaligata satu kali seumur hidup namun dengan mengetahui penyebab-penyebab yang menyebabkan munculnya kaligata Anda dapat menghindari terjadinya kaligata pada tubuh anda.

Maka dari itu kita harus mengetahui apa saja penyebab-penyebab yang akan menyebabkan kaligata timbul, diantaranya sebagai berikut :

  •  Keringat berlebih
Keringat yang berlebih dapat menjadi salah satu pemicu kotoran menempel pada kulit dan menyebabkan kulit teriritasi. Selain itu kotoran akan mudah menempel pada kulit yang berkeringat. Untuk menghindarinya maka segera bersihkan tubuh anda ketika anda telah melakukan kegiatan fisik sehingga mengeluarkan keringat yang berlebih.
  • Suhu yang dingin
Suhu yang dingin juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kaligata pada kulit. Namun kita dapat mencegah terjadinya kaligata pada kulit ketika suhu dingin. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan kita agar bakteri dan kuman tidak berkembang biak. Dengan begitu maka kita dapat terhindar dari penyakit Kaligata.
  • Paparan sinar ultraviolet
Paparan sinar ultraviolet dapat menjadikan kulit menjadi terinfeksi. Untuk itu agar dapat terhindar dari paparan sinar ultraviolet gunakanlah pelembab yang dapat melindungi kulit anda dari paparan langsung sinar ultraviolet atau gunakanlah pakaian yang menutupi tubuh.
  •  Bulu hewan yang rontok
Bulu hewan yang rontok seperti bulu kucing dapat menyebabkan seseorang terkena alergi. Bagi mereka yang memiliki kulit yang sensitif akan mudah terkena alergi jika terdapat bulu hewan di kulitnya. Alergi tersebut menyebabkan rasa gatal pada kulit dan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan ruam pada kulit. 

Jika hal ini dibiarkan maka seseorang dapat dengan mudah terkena penyakit kaligata. Untuk itu bagi Anda yang memiliki kulit sensitif hindari terkena bulu bulu hewan yang akan menyebabkan kulit iritasi. Karena ketika kulit anda teriritasi maka akan dengan mudahnya bakteri atau virus virus tertentu masuk ke dalam kulit anda dan menyebabkan terjadinya kaligata.
  •  Infeksi
Salah satu penyebab terjadinya kaligata adalah ketika seseorang terkena infeksi, biasanya seseorang yang terkena infeksi pada kulit akan menimbulkan gejala seperti gejala yang dirasakan oleh seseorang yang terkena kaligata. Misalnya terjadi ruam pada kulit, kulit terasa gatal,dll.

Agar terhindar dari infeksi maka perhatikanlah kebersihan pada diri anda dan juga lingkungan. Karena hal ini disebabkan karena infeksi pada kulit dapat terjadi karena adanya bakteri atau virus yang menempel di kulit danberkembang biak baik pada kulit sehingga menimbulkan kulit gatal.  Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya penyakit kaligata.
  • Penyakit Lupus
Salah satu penyebab terjadinya kaligata adalah seseorang yang terkena kaligata mengidam penyakit lain misalnya penyakit lupus. Ketika seseorang mengidap penyakit Lupus untuk menyembuhkan penyakit kaligata ini adalah dengan pengobatan penyakit Lupus.

Agar anda dapat terhindar dari penyakit kaligata maka hindarilah hal-hal apa saja yang menyebabkan penyakit Lupus. Banyak penyebab lupus yang harus dihindari dan banyak pula gejala lupus yang harus diketahui, agar tidak teserang lupus.

Itulah beberapa penyebab kaligata yang sering terjadi, agar anda dapat terhindar dari penyakit kaligata maka hindarilah hal hal yang dapat menyebabkan kaligata itu terjadi dan selain itu jagalah kebersihan tubuh anda dan jagalah kesehatan tubuh anda agar tidak mudah terserang penyakit apapun.

Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit Biduran

Biduran berbentuk seperti kulit yang mengembang pada beberapa sisi dan menyebabkan rasa gatal yang sangat buruk. Bulatan-bulatan merah akan menyebabkan rasa gatal, panas dan kurang nyaman. Biasanya biduran akan hilang dalam beberapa jam atau butuh waktu yang lebih lama lagi. Biduran bisa muncul di tangan, kaki, wajah dan semua bagian tubuh.


Penyebab Biduran

Biduran menyebabkan rasa tidak nyaman dan untuk anak kecil sering menjadi lebih rewel dari biasanya. Reaksi alergi menjadi pemicu biduran, namun sebenarnya ada beberapa penyebab lain. Berikut ini adalah beberapa penyebab biduran, diantaranya sebagai berikut :

  • Pengaruh perubahan cuaca
Biduran juga bisa terjadi akibat pengaruh dari perubahan cuaca yang memiliki tekanan dan perubahan tinggi. Beberapa penderita biduran bisa kambuh ketika masuk ke daerah dengan cuaca yang sangat panas atau terlalu dingin. 

Tubuh memeriksa reaksi yang lebih kuat sehingga menjadi biduran. Biduran seperti ini biasanya akan hilang sendiri dan waktu sembuh hingga empat jam, jika lebih dari empat jam tidak sembuh maka harus periksakan ke dokter untuk mendapatkan obat.
  • Pengaruh Bahan Pewarna Makanan
Beberapa orang juga bisa terkena biduran setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pewarna makanan. Bahan pewarna makanan mengandung bahan kimia khusus yang memang bisa menyebabkan reaksi alergi. Dan kondisi ini sangat sering terjadi pada anak anak yang memang tidak bisa menerima makanan dengan banyak bahan tambahan.
  • Pengaruh Bahan Pengawet
Bahan pengawet yang sering menjadi bahan tambahan untuk maknan seperti produk olahan daging, minuman dan snack juga bisa menyebabkan alergi. Bahan pengawet yang membentuk reaksi pada bahan makanan itu sendiri juga bisa menyebabkan resiko masalah kesehatan ini.
  • Alergi Makanan Tertentu
Biduran juga bisa terjadi akibat tubuh tidak bisa menerima jenis makanan tertentu. Makanan pemicu biduran yang paling sering terjadi adalah seperti ikan laut, kerang, keju, dan telur. Konsisi ini biasanya sudah bisa terjadi sejak kecil dan bisa di deteksi dngan cara tes alergi.

makanan ini menyebabkan reaksi alergi yang berlebihan karena senyawa tertentu yang tidak bisa silawan oleh sel darah putih dalam tubuh.
  • Pengaruh Protein Dalam Tubuh
Setiap orang memiliki antibodi yang bekerja untuk melawan virus atau bakteri dalam tubuh. Ketika antibodi bekerja untuk tubuh maka akan menghasilkan histamin. Beberapa orang memang tidak bisa menerima histamin kemudian akan menyebabkan reaksi biduran. Hal inilah yang kemudian menyebabkan tubuh biduran dan biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.

Cara Mengobati Biduran

Biduran biasanya akan muncul dan kemudian sembuh sendiri. Namun pada kasus tertentu memang membutuhkan perawatan dokter. Berikut ini adalah dasar pengobatan untuk biduran yang bisa dilakukan secara medis maupun perawatan rumah.
  • Penderita biduran yang memang sensitif dengan obat yang mengandung aspirin harus menghindari makanan yang mengandung asam terlalu tinggi.
  • Penderita biduran yang sensitif terhadap aspirin sebaiknya juga tidak mengkonsumsi berbagai jenis makanan atau minuman yang mengandung bahan tambahan makanan seperti bahan pengawet maupun bahan perasa makanan.
  • Pemberian obat antihistamin bisa diberikan oleh dokter untuk mengatasi gejala biduran dan mengontrol kondisi biduran agar tidak terlalu parah.
  • Menjauhi semua jenis pemicu biduran baik dari makanan, minuman dan kondisi cuaca. Hal ini bisa dilakukan jika Anda sudah mengetahui apa saja penyebab biduran yang paling sering terjadi.
  • Biduran yang bertahan lebih dari 24 jam harus segera mendapatkan perawatan dokter untuk mencegah reaksi keracunan atau kondisi yang lebih buruk.
Biduran merupakan reaksi alergi yang umum dan sering terjadi, banyak orang yang terkena biduran tanpa penyebab yang jelas dan sembuh sendiri tanpa obat. Namun untuk orang yang terkena biduran karena alergi memang membutuhkan perawatan yang lebih baik dari medis.

Monday, August 14, 2017

Gejala Dermatitis - Penyebab dan Penanganannya

Dermatitis adalah kondisi dimana kulit mengalami peradangan. Peradangan ini dapat dilihat dengan adanya ruam, kulit memerah yang dapat menimbulkan rasa gatal. Kulit yang menderita dermatitis apabila mengalami lecet dan terinfeksi akan mengeluarkan cairan yang dapat menimbulkan kerak dan dapat mengelupas.



Dermatitis dapat menyerang siapa saja. Bahkan bayi juga bisa mengalaminya. Contohnya adalah bayi mengalami ruam popok. Dimana ruam terjadi pada daerah selangkangan bayi. Sedangkan bagi orang dewasa paling rentan terkena penyakit ini. Sebab aktivitas sehari-hari dan kontak dengan lingkungan luar bisa menjadi pemicu terkena penyakit ini.

Jenis jenis Dematitis

Penyakit dermatitis memiliki jenis jenis yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, mulai dari lokasi kelainnya, kondisi, usia bahkan berdasarkan penyebabnya. Berikut ini jenis jenis penyakit dermatitis, diantaranya sebagai berikut :
  1. Berdasarkan usia penderitanya, seperti dermatisis infatil, dsb.
  2. Beradasarkan bentuk kelainannya, seperti dermatitis numularis, dsb.
  3. Berdasarkan kondisi kelainannya, seperti dermatitis subakut, kronis, dermatitis sika dan dematitis medidans.
  4. Berdasarkan lokasi kelainan, seperti dermatitis manus, dermatitis perioral, dermatits seboroik, dermatitis popok, dermatitis akrodermatits, dermatitis perianial, dermatitis generalisata.
Penyebab Dari Dermatitis

Penyebab dermatitis ini sebenarnya tidak bisa ditentukan secara pasti bila dinjau dari penyebabnya terdapat empat jenis penyakit dermatitis, yaitu :
  • Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik adalah kelainan kulit kategori kronis yang rasanya sangat gatal sekali. Dermatitis atopik dikarenakan adanya kelainan genetik atau adanya penyakit turunan. Dengan terbentuknya antibodi imunoglobulin E. Biasanya diserang pada saat bayi atau pada saat anak-anak. Gejalanya adalah radang pada kulit disertai rasa gatal. Banyak faktor yang memicu timbulnya dermatitis atopik, pemicunya seperti :
  1. Alergi makanan tertentu
  2. Alergen hirup
  3. Alergen berbagai bahan iritan
  4. Faktor tekanan pikiran dan stress
  • Dermatitis Seboroik
Sering disingkat dengan DS, merupakan dermatitis yang distribusinya berada di daerah yang kaya kelenjar sabesa. Gejala yang terlihat dengan munculnya bercak merah yang berbatas tegas, terlihat kering atau pun berminyak serta disertai rasa gatal. Namun dalam beberapa kasus ada yang tidak disertai rasa gatal.

Lokasinya pada daerah yang keras dan yang kaya kelenjar minyak dan berbagai lipatan kulit, seperti lipatan hidung, daerah rambut, belakang telinga, alis dan dada. Ketombe adalah salah satu contoh dermatitis seboroik pada orang dewasa.

Penyebabnya sendiri masih belum bisa diketahui secara pasti. Beberapa pakar beranggapan bahwa ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan Dermatitis Seboroik ini. Seperti faktor hormonal, lingkungan, dan genetik.

  • Dermatitis Numularis
Dn gejalanya bintil bintil berair dan terasa gatal, kadang juga bersisik dan bentuknya bulat dan memiliki batas batas yang tegas dan sesuai dengan namanya nurmularis yang memiliki arti koin kecil kecil. dan bentuk dermatitisnya bisa dilihat pada tangan dan lengan. Dan biasanya lebih banyak dialami oleh orang dewasa. Dermatitis nurmulis sifatnya kambuh kambuhan dimana sel awal yang pernah timbul dan hilang bisa muncul kembali.
  • Dermatitis Kontak
Atau bisa disingkat DK, terjadinya disebabkan adanya reaksi kekebalan yang tertunda akibat kontak kulit dengan senyawa alergenik dan dalam waktu 48 jam setelah paparan terjadi, akan dapat menimbulkan radang kulit. Dermatitis kontak sendiri memiliki 3 jenis jika di dasarkan atas penyebabnya. 3 jenis dermatitis kontak yaitu, DK Iritan, DK Alergi. Reaksi Fototosik/ Fotoalergik.

Gejala Yang Dialami Penderita Dermatitis

Sering kali orang orang tidak menyadari ada gejala gejala dermatitis pada kulitnya. Kadang mereka menganggapnya biasa dan dikira akan mudah hilang. Ditinjau dari parah tidaknya akibat yang ditimbulkan maka penyakit dermatitis dapat dibagi dua, yaitu:
  • Dermatitis Ringan
Dikatakan ringan karena gejala yang ditimbulkan hanya berupa kulit yang memerah kering yang bisa atau pun tidak bisa menimbulkan rasa gatal. Biasanya menyerang daerah kaki atau lengan.
  • Dermatitis Akut
Selain memiliki gejala yang hampir mirip dengan dermatitis ringan namun yang membedakan adalah rasa gatal yang dialami terus-menerus (intens) dan setiap daerah kulit dipengaruhi. Seperti pada bagian depan siku, belakang lutut dan wajah. Eksim ini semakin parah pada saat musim dingin karena udara dalam ruangan sangat kering.

Dan memiliki tanda tanda umum dari penyakit dermatitis ini, antara lain : Kulit kemerah-merahan, bisa kering atau pun basah, dan rasa gatal yang apabila digaruk dalam jangka panjang menyebabkan kulit menjadi lebih tebal dan bersisik dengan warna yang agak kehitaman.

Penanganan Yang Bisa Dilakukan

Penanganan bagi penderita dermatitis bisa bervariasi. Apabila masih ringan sebenarnya tidak perlu diobati namun disarankan untuk menjaga kebersihan dan kulit dijaga agar tidak terlalu kering. Tetapi jika terjadi infeksi akibat daerah gatal yang digaruk, disarankan untuk menggunakan krim hidrokortison beberapa kali dalam sehari.

Bagi penderita dermatitis akut, dapat menggunakan krim steroid bisa juga dengan obat antihistamin untuk mengontrol rasa gatal, melakukan kompres dingin dan pemberian antibiotik. Bila tidak ada perubahan sejak pengobatan tersebut, periksakanlah ke dokter. Namun penggunaan antibiotik ini harus diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping antibiotik yang semakin memperparah keadaan.

Meskipun penyakit dermatitis tidak menular dan tidak membahayakan jiwa dan penting juga untuk mengenalinya. Dengan begitu dapat dihindari resikonya. Seperti contoh, ketika sudah mengetahui penyebab dari  penyakit dermatitis (eksim) yang diderita, maka sebaiknya cepat dihindari agar jangan berkepanjangan. Dermatitis yang diderita dapat diperburuk karena keadaan penderita yang secara emosional mengalami stres, perubahan suhu dan kelembaban udara. Meski penyebab stres terdengar sepele namun jika tidak ditangani secara tepat dapat menyebabkan gejala depresi.

Cara Mengobati Penyakit Campak Dengan Bhan Alami

Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius.


Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala tersebut di antaranya adalah:
  • Demam tinggi
  • Mata merah
  • Lemas dan letih
  • Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan
  • Diare
  • Muntah muntah
  • Mata menjadi sensitif terhadap cahaya
  • Bercak putih keabu abuan pada mulut dan tenggorokan
  • Tanda tanda seperti pilek
Bercak atau ruam berwarna merah-kecokelatan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian. Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. Selain itu, penderita juga berpotensi mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher.

Sebaiknya Anda segera menghubungi dokter, klinik, atau rumah sakit terdekat jika mencurigai Anda atau anak Anda menderita campak. Diagnosis campak bisa dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang muncul. Tapi untuk memastikan diagnosis campak, sampel air liur dan darah diambil untuk tes.

Penyakit ini disebut juga rubeola atau campak merah. Telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk campak termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman).

Pengobatan Campak

Penyakit Campak pada bayi dan anak dapat diobati dengan cara alami, yang btidak menimbulkan dampak buruk pada jangka panjang. Dibawah ini adalah bahan bahan alami yang dapat dipilih untuk menghilangkan campak dengan cepat, diantaranya sebagai berikut :

  • Daun jeruk
Untuk mempercepat proses penyembuhan campak, cukup dengan mandi dengan air hangat yang dicampur bersama remasan daun jarak. Zat aktif yang terdapat pada daun jarak mampu membuat luka campak menjadi kering dengan cepat.

  • Kunyit dan Madu
Kunyit mengandung antiseptik dan antioksidan yang efektif dalam mengobati gejala campak. Tambahkan madu ke dalam segelas susu hangat yang berisi 1 sdm bubuk kunyit. Kombinasi ramuan lainnya adalah kunyit dan biji asam jawa, masing-masing 400gr. Tuangkan air hangat ke dalam kedua bahan yang telah dihaluskan menjadi serbuk. Kunyit juga bisa ditambahkan bersama jus labu pahit dan madu. Silahkan minum airnya dari salah satu ramuan kunyit.

Madu dilengkapi dengan vitamin B2 dan vitamin B6 yang berguna untuk mencegah penyakit kulit. Selain itu, asam pantotenat dan biotin yang ada di dalamnya mampu mengobati eksim dan herpes.

  • Biji Nangka
Cara mengatasi campak dapat juga dengan menggunakan biji nangka. Cara membuat ramuan dengan merebus biji nangka sampai mendidih selama beberapa saat, kemudian saring dan tiriskan. Minum airnya ketika pagi dan sore hari secara teratur.

  • Air Kelapa
Minum air kelapa muda bagi pemderita campak akan bermanfaat untuk menetralkan racun dan ditandai dengan keluarnya bintik bintik merah dari tubuh. Enzim dan antidotum yang ada di dalam air kelapa mampu memberi perlindungan bagi tubuh dari virus. Air kelapa juga mengandung potasium, protein, mineral dan vitamin C yang membantu dalam regenerasi sel. Sehingga pada akhirnya meningkatkan imunitas tubuh, khususnya bagi penderita campak.

Campur jus pisang sedikit madu dan sgelas kelapa muda kemuian saring dan minum ramuan ini untuk mengatasi campak.
  • Jeruk
Penyakit campak umumnya memiliki gejala seperti rasa haus dan nafsu makan menurun dengan sering minum jus jeruk sepanjang hari, akan mengatasi masalah ini. Jus jeruk juga bermanfaat untuk mencegah dehidrasi serta meningkatkan kekebalan tuuh bagi penderita penyakit campak.

Campur jus pisang dengan sedikit madu dan segelas air kelapa muda. Saring dan minum ramuan ini untuk mengatasi campak.

Sumber asli: http://www.kinisehat.com/2015/10/cara-mengobati-penyakit-campak-alami.html
Campur jus pisang dengan sedikit madu dan segelas air kelapa muda. Saring dan minum ramuan ini untuk mengatasi campak.

Sumber asli: http://www.kinisehat.com/2015/10/cara-mengobati-penyakit-campak-alami.html
Campur jus pisang dengan sedikit madu dan segelas air kelapa muda. Saring dan minum ramuan ini untuk mengatasi campak.

Sumber asli: http://www.kinisehat.com/2015/10/cara-mengobati-penyakit-campak-alami.html
Campur jus pisang dengan sedikit madu dan segelas air kelapa muda. Saring dan minum ramuan ini untuk mengatasi campak.

Sumber asli: http://www.kinisehat.com/2015/10/cara-mengobati-penyakit-campak-alami.html
Campur jus pisang dengan sedikit madu dan segelas air kelapa muda. Saring dan minum ramuan ini untuk mengatasi campak.

Sumber asli: http://www.kinisehat.com/2015/10/cara-mengobati-penyakit-campak-alami.html

Kenali penyakit Kulit Impetigo

Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, berupa lepuh atau bercak luka terbuka pada kulit, yang kemudian menimbulkan kerak berwarna kuning atau cokelat. Penyakit ini bisa menular karena kontak secara langsung antara kulit dengan kulit atau dengan barang-barang perantara, seperti handuk, baju, atau peralatan makan yang telah terkontaminasi bakteri.


Impetigo lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Tingginya interaksi fisik dengan teman-teman sebaya di lingkungan sekolah atau taman bermain membuat anak-anak lebih sering menjadi korban impetigo.

Berdasarkan gejalanya Impertigo terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

  • Impetigo bulosa, ditandai dengan kulit yang melepuh dan berisi cairan. Kemunculan impetigo bulosa biasanya juga disertai dengan demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Impetigo nonbulosa, ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah, seperti luka yang meninggalkan kerak berwarna kuning kecokelatan. Meski tidak melepuh, impetigo nonbulosa lebih menular dibandingkan dengan impetigo bulosa.
Gejala Impetigo

Gejala impetigo tidak langsung muncul setelah penderita terinfeksi. Gejala itu biasanya baru terlihat setelah 4-10 hari sejak terpapar bakteri. Impetigo nonbulosa lebih sering ditemukan dibanding impetigo bulosa. Untuk mencegah penyebaran infeksi, disarankan agar tidak menyentuh area kulit yang terinfeksi.

Infeksi impetigo bulosa biasanya muncul di bagian tengah tubuh antara pinggang dan leher atau lengan dan tungkai. Sedangkan infeksi impetigo nonbulosa biasa terjadi di sekitar mulut dan hidung, tapi dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui perantara jari, handuk, atau baju yang telah terpapar oleh bakteri.

Beriku adalah beberapa gejala impetigo bulosa, diantaramnya sebagai berikut :
  • Pecahan kulit yang melepuh kemudian meninggalkan kerak berwarna kuning.
  • Setelah sembuh, kerak kuning tersebut hilang tanpa meninggalkan bekas sama sekali.
  • Kulit yang melepuh, dalam waktu singkat dapat menyebar kemudian pecah dalam beberapa hari.
  • Kulit melepuh dan berisi cairan berukuran 1-2 sentimeter yang terasa sakit dan membuat kulit di sekitarnya gatal.
Beriku adalah beberapa gejala impetigo nonbulosa, diantaranya sebagai berikut :
  • Munculnya bercak merah menyerupai luka yang tidak terasa sakit, namun gatal.
  • Bercak bisa menyebar dengan cepat ketika disentuh atau digaruk, kemudian berganti menjadi kerak berwarna kecokelatan.
  • Setelah kerak yang ukurannya sekitar 2 sentimeter ini kering, yang tersisa adalah bekas berwarna kemerahan.
  • Bekas berwarna kemerahan ini dapat sembuh tanpa bekas dalam jangka waktu beberapa hari atau minggu.
Penyebab Impetigo

Penyebab utama impetigo adalah bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Penularan bakteri ini dapat terjadi melalui kontak fisik langsung dengan penderita atau melalui perantara, seperti baju, handuk, serbet, dan sebagainya yang sebelumnya dipakai penderita.

Faktor lain yang dapat meningkatkan resiko penularan impetigo, dianataranya sebagai berikut :
  • Usia kanak-anak. Impetigo lebih sering menyerang anak-anak berusia 2-5 tahun, dimana sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sempurna.
  • Suhu lembap dan hangat. Bakteri penyebab impetigo lebih mudah berkembang biak pada tempat yang lembap dan hangat.
  • Lemahnya sistem kekebalan tubu Sistem kekebalan tubuh yang lemah akan membuat seseorang mudah terinfeksi bakteri.
  • Menderita diabetes. Luka yang dimiliki penderita diabetes akan memudahkan bakteri impetigo untuk masuk dan menginfeksi kulit.
  • Memiliki luka terbuka pada kulit. Kuman penyebab impetigo dapat masuk melalui luka kecil pada permukaan kulit, seperti luka gigitan serangga atau ruam kulit.
  • Melakukan aktivitas yang rentan terjadi kontak kulit, misalnya olahraga bela diri, bola basket, atau sepak bola.
  • Lingkungan yang padat. Bakteri penyakit impetigo lebih mudah menular di lingkungan ramai yang mana intensitas interaksi orang-orangnya tinggi.
Pengobatan Impetigo 

Sebagian besar kasus impetigo bisa sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu satu sampai tiga minggu tanpa diobati. Jika diperlukan, impetigo bisa diobati dengan menggunakan antibiotik, baik antibiotik oles maupun antibiotik minum.

Biasanya efek samping penggunaan antibiotik oles terjadi di sekitar area kulit yang diolesi, contohnya adalah rasa gatal, kulit menjadi berwarna kemerahan, dan iritasi. Sedangkan efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi antibiotik minum adalah diare, mual, dan muntah.

Jika pengobatan dengan antibiotik tidak berpengaruh, dokter akan melakukan pemeriksaan sampel kulit yang terinfeksi di laboratorium untuk melihat kemungkinan adanya infeksi penyakit lain selain impetigo. Pemeriksaan laboratorium juga perlu dilakukan jika impetigo kerap kambuh.

Biasanya impetigo kambuh karena masih ada bakteri yang bersarang di area tertentu, seperti hidung, sehingga mudah menginfeksi daerah sekitarnya yang kebetulan mengalami luka. Jika terbukti benar, maka bakteri tersebut harus dibasmi dengan obat antiseptik khusus yang dapat digunakan pada hidung.

Pencegahan Impetigo

Penularan impetigo bisa dicegah dengan beberapa cara, diantaranya sebagai berikut :
  • Jangan menyentuh luka. Hindari kontak dengan luka atau koreng akibat impetigo, apalagi dengan menggaruk, untuk menghindari penyebaran bakteri melalui tangan.
  • Mencuci tangan. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan setelah selesai mengobati impetigo dengan antibiotik oles dan menutup luka impetigo dengan perban kasa.
  • Beristirahat. Jangan melakukan kegiatan seperti memasak, mengasuh anak, atau membersihkan rumah sampai infeksi benar-benar pulih. Perbanyak istirahat agar infeksi cepat hilang.
  • Hindari sentuhan fisik dengan penderita. Sentuhan fisik secara langsung dengan penderita atau berbagi penggunaan barang dengan mereka, seperti handuk, baju, kasur, atau peralatan makan.
  • Selalu menjaga kebersihan kulit. Menjaga kebersihan kulitakan mengurangi risiko penularan impetigo, terutama padakulit yang memiliki luka terbuka, misalnya akibat teriris benda tajam, cakaran, atau bahkan luka akibat penyakit kulit lain, seperti eksim.
  • embersihkan barang-barang. Setelah digunakan, ada baiknya barang-barang dicuci sampai bersih agar bakteri mati. Hal ini bisa mengurangi risiko penularan penyakit impetigo.
  • Menghindari tempat umumHindarilah tempat-tempat umum yang rawan penularan bakteri selama terjangkit impetigo atau setidaknya dua hari setelah pengobatan dimulai.

Cara Mengatasi Jerawat Membandel Pada Wajah

Jerawat adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, punggung, dan dada. Bintik-bintik tersebut dapat berkisar mulai dari yang ringan, seperti komedo hitam dan komedo putih, hingga bintik-bintik parah yang berisi nanah dan kista. Biasanya bintik-bintik yang tergolong parah tersebut akan meninggalkan bekas luka.


Selain ditandai dengan gejala gejala seperti kulit berminyak dan munculnya bintik-bintik, kadang-kadang jerawat juga menyebabkan kulit terasa panas dan sakit saat disentuh. Ada beberapa bagian pada tubuh yang biasa ditumbuhi jerawat dan yang paling umum adalah wajah. Jerawat merupakan kondisi yang umum, artinya sebagian besar orang pernah mengalaminya.Sebagian besar kasus jerawat terjadi pada seseorang yang berusia di bawah 28 tahun. Terutama bagi remaja, mereka sangat rentan terkena jerawat pada usia 14-19 tahun.

Meskipun jerawat dapat menghilang dengan sendirinya seiring pertumbuhan usia, namun pada sebagian kasus, masih ada yang mengalami masalah jerawat di pertengahan usia 20-an. Wanita usia 20-an tahun lima kali lebih berisiko mengalami hal tersebut dibandingkan pria usia 20-an tahun.

Penyebab Jerawat

Penyebab uatama jerawat tentu keadaan pori pori yang tersumbat sehingga kulit tidak bernapas dan akhirnya muncum peradangan yang menyebabkan muncul benjolan yang kadang hingga bernanah. Jika telah sudah muncul nanah kita harus segera bertindak agar masalah tersebut cepat teratasi. Ada banyak faktor lain yang menyebabkan kulit menjadi berjerawat dan berikut penyebab kulit berjerawat.
  • Keadaan kulit yang jarang dibersihkan
  • Sering menyentuh wajah
  • Keturunan
  • Kosmetik
  • Tidak membersihkan make-up
  • Hormon
  • Gaya hidup tak sehat
  • Kulit wajag bermninyak dan kusam
  • Makanan Alergi
Cara Mengatasi Jerawat 
  • Bawang Putih
Bawang putih merupakan cara alami pertama yang bisa anda gunakan untuk mengatasi masalah jerawat. Bawang putih dapat mengatasi jerawat hanya dalam semalam, dan ini juga sering saya gunakan untuk mengatasi jerawat. Cara penggunaannya sangat mudah sekali, yaitu tumbuk bawang putih kemudian tempelkan pada kulit anda yag berjerawat semalama 1 malam, atau anda bisa menggosokan bawang putih pada jerawat anda sebelum tidur dan diamkan selama semalam. Cuci bersih dipagi harinya dan jerawat akan mengering dipagi hari tersebut.
  • Jeruk Nipis
Jeruk nipi juga bahan alami yang murah meriah yang dapat anda gunakan untuk mengatasi masalah jerawat. Jeruk nipis memang sering digunakan untuk perawatan  kulit serta mengatasi berbagai masalah kulit seperti jerawat. Caranya sangat mudah sekali. Peras buah jeruk nipis kemudian anda oleskan pada kulit anda yang berjerawat, anda bisa mencampurnya dengan madu, diamkan selama 30 menit dan bilas dengan air hingga bersih.
  • Madu
Madu merupakan cairan manis yang dihasilkan oleh lebah. Madu memliki sejuta khasiat untuk kesehatan dan kecantikan, oleh sebab itu madu sering disebut dengan cairan ajaib. Nah untuk menghilangkan jerawat dengan madu sangat mudah sekali, caranya anda siapkan madu murni, kemudian anda oleskan pada kulit anda, diamkan selama 30 menit dan bilas dengan air hingga bersih. Perawatan dengan madu juga dapat membuat kulit menjadi cerah, kenyal, cantik alami.
  • Es Batu
Es batu berguna untuk mendinginkan minuman, namun siapa sangka jika es batu juga bermanfaat untuk menghilangkan jerawat. Ya es batu dapat menghilangkan jerawat, bahkan jerawat membandel sekalipun dapat diatasi dengan menggunakan es batu. Caranya sangatlah mudah yaitu bungkus es batu dengan kain bersih lalu anda tempelkan pada kulit yang berjerawat selama beberapa detik atau menit dan ulangi hingga 10-20 kali sampai jerawat sembut. Es batu juga akan mengecilkan serta membersihkan pori-pori kulit dari kotoran.
  • Baking Soda
Baking soda biasa digunakan ibu-ibu untuk pembuatan kue, namun baking soda juga dapat kita gunakan untuk menghilangkan jerawat. Baking soda sudah banyak digunakan untuk mengatasi masalah jerawat. Caranya campurkan baking soda dengan garam laut dan air hingga menjadi pasta, oleskan pada jerawat anda selama 20 menit lalu bilas dengan air dingin hingga bersih.
  • Putih Telur
Cara berikutnya yaitu dengan menggunakan putih telur. Putih telur sering digunakan para wanita sebagai masker kulit wajah untuk mendapatkan kulit wajah yang cerah serta menghilangkan keriput atau kerutan pada kulit wajah. Namun tidak hanya itu saja, masalah jerawatpun dapat diatasi dengan putih telur. Caranya sangat mudah sekali, yaitu oleskan putih telur pada kulit wajah dan diamkan selama 20 menit atau hingga terasa kaku, baru anda bilas dengan air hangat.

Panu - Penyebab dan Pengobatan Secara Alami

Panu merupakan suatu penyakit infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya bercak bercak kecil pada kulit. Warna bercak tersebut bisa lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Warna panu ada juga yang merah muda dan merah.


Nama lain dari paru adalah tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Penyakit kulit ini tidak menular. Jika kita terkena panu, bercak-bercak di kulit bisa bertambah atau melebar seiring waktu. Selain menyebabkan kulit tampak berubah warna, panu juga dapat menyebabkan kulit penderita terasa gatal dan kasar (bersisik).

Bagian tubuh yang umumnya sering terkena panu adalah punggung, lengan atas, perut, dada dan leher. Panu bisa mengganggu penampilan dan dapat menyebabkan ketidak nyamanan akibat gatal gatalnya dan anda bisa mengobati panu dengan menggunakan obat obatan anti jamur yang dijual bebas di apotek tanpa resep dokter. Jika panu anda semakin menyebar sebaiknya anda temui dokter dan periksakan dan juga disarankan menemui dokter jika pernah terkena panu dan panu tersebut kambuh lagi.

Penyebab Panu

Malassezia merupakan sejenis jamur yang menyebabkan terbentuknya panu. Pada dasarnya, jamur ini tidak berbahaya dan umum ditemukan pada kulit manusia, terutama pada orang-orang yang berusia dewasa. Menurut dugaan, jamur ini mulai menimbulkan bercak-bercak putih di kulit saat perkembangbiakannya tidak terkendali.

Tidak diketahui secara jelas apa yang menyebabkan perkembangan jamurr Malassezia menjadi tidak terkendali pada sebagian orang dan tidak pada sebagian lainnya. Namun para ahli menduga ada beberapa faktor pada diri seseorang yang bisa memicu kemunculan penyakit ini, diantaranya :
  • Memiliki jenis kulit berminyak
  • Berusia remaja atau awal 20 tahunan
  • Mengalami perubahan hormon
  • Memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah
  • Sering mengeluarkan keringat berlebihan
  • Tinggal di daerah lembap yang bersuhu hangat
Pengobatan Panu

Di Indonesia, krim atau salep antijamur merupakan obat panu yang paling umum digunakan. Terapi antijamur bertujuan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur. Meskipun terapi berhasil mengobati infeksi jamur, bercak-bercak panu mungkin akan tetap ada dan baru hilang setelah beberapa bulan.

Krim antijamur banyak tersedia di apotik dan supermarket. Krim yang dijual bebas tersebut biasanya mengandung bahan-bahan tertentu, seperti selenium sulfida, clotrimazole, dan miconazole. Sebagai upaya meningkatkan efektivitas dalam mengobati dan mencegah kembalinya panu, penderita yang memilih pengobatan ini perlu mengikuti cara pemakaian sesuai dosis yang benar. Krim antijamur biasanya dioleskan 1-2 kali sehari selama beberapa minggu. 

Efek samping yang paling umum dari penggunaan krim antijamur adalah rasa panas dan perih pada area kulit yang dioleskan. Terapi dengan krim antijamur ini cocok pada penderita dengan bercak panu yang masih kecil.

Selain dengan krim antijamur, alternatif kedua dari pengobatan panu adalah dengan menggunakan sampo antijamur. Sampo antijamur yang menggunakan bahan-bahan selenium sulfida dan ketoconazole umumnya tersedia di apotek dan dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.

Jika Anda memilih sampo antijamur sebagai cara pengobatan panu, bacalah aturan pakai serta potensi efek sampingnya sebelum memulai pemakaian. Ada sebagian orang yang mengalami iritasi pada kulit atau perih ketika memakai sampo antijamur. Hal ini dapat ditangani dengan mengencerkan sampo dengan air sebelum digunakan. 
  • Mengobati Panu Dengan Tablet Antijamur
Jika sampo dan krim terbukti efektif anda bisa mencoba tablet anti jamur dan tablet ini juga baik digunakan untuk mengatasi kasus panu yang penyebarannya lebih luas. Dan biasnaya obat ini dikonsumsi sekali sehari selama seminggu hingga sebulan.

Beberapa efek samping mungkin dirasakan setelah mengonsumsi tablet anti jamur adalah mual,sakit perut dan ruam pada kulit. Konsultasikan kepada dokter jika panu tidak kunjung sembuh atau Anda tidak dapat menoleransi efek samping dari tablet antijamur.
  • Mengobati Panu Dengan Bhan Alami
  1. Belerang. Ambil belerang secukupnya dan tumbuklah hingga halus. Kemudian campurkan dengan minyak kelapa dan jeruk nipis secukupnya. Setelah itu oleskan pada permukaan kulit yang terkena panu dan lakukanlah secara rutin agar panu benar-benar menghilang.
  2. Bawang Putih. Ambil 1 siung bawang putih dan irislah menjadi beberapa bagian. Kemudian oleskan irisan bawang putih tersebut pada bagian kulit yang terkena panu. Lakukan secara rutin setiap pagi dan malam agar panu dapat menghilang secara permanen.
  3. Lengkuas. Ambil lengkuas secukupnya kemudian diparut dan campurkan dengan minyak tanah dan gosokan secara merata pada bagian yang terkena panu.
  4. Sereh. Batang sereh di memarkan (bagian bawah) hingga mengeluarkan air, kemudian oleskan pada bagian yang terkena panu. lakukanlah secara rutin 2-3 kali dalam seminggu setiap setelah mandi sore.
  5. Buah Pepaya. Potong buah papaya dan ambil getahnya saja. Kemudian oleskan kepada kulit yang terkena jamur atau panu dengan getah buah tersebut secara berulang-ulang hingga sembuh.
 Itulah beberapa bahan tanaman herbal yang bisa anda gunakan untuk pengobatan panu anda, dan lakukanlah secara teratur dan agar panu dapat cepat hilang dengan permanen.

Beberapa Penyebab Kaligata Berkepanjangan dan Cara Mengatasinya

Kaligata merupakan ruam merah pada kulit yang timbul secara tiba-tiba, biasanya kaligata memiliki ukuran dan juga bentuk ruam yang bermaca...