Monday, August 14, 2017

Panu - Penyebab dan Pengobatan Secara Alami

Panu merupakan suatu penyakit infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya bercak bercak kecil pada kulit. Warna bercak tersebut bisa lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Warna panu ada juga yang merah muda dan merah.


Nama lain dari paru adalah tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Penyakit kulit ini tidak menular. Jika kita terkena panu, bercak-bercak di kulit bisa bertambah atau melebar seiring waktu. Selain menyebabkan kulit tampak berubah warna, panu juga dapat menyebabkan kulit penderita terasa gatal dan kasar (bersisik).

Bagian tubuh yang umumnya sering terkena panu adalah punggung, lengan atas, perut, dada dan leher. Panu bisa mengganggu penampilan dan dapat menyebabkan ketidak nyamanan akibat gatal gatalnya dan anda bisa mengobati panu dengan menggunakan obat obatan anti jamur yang dijual bebas di apotek tanpa resep dokter. Jika panu anda semakin menyebar sebaiknya anda temui dokter dan periksakan dan juga disarankan menemui dokter jika pernah terkena panu dan panu tersebut kambuh lagi.

Penyebab Panu

Malassezia merupakan sejenis jamur yang menyebabkan terbentuknya panu. Pada dasarnya, jamur ini tidak berbahaya dan umum ditemukan pada kulit manusia, terutama pada orang-orang yang berusia dewasa. Menurut dugaan, jamur ini mulai menimbulkan bercak-bercak putih di kulit saat perkembangbiakannya tidak terkendali.

Tidak diketahui secara jelas apa yang menyebabkan perkembangan jamurr Malassezia menjadi tidak terkendali pada sebagian orang dan tidak pada sebagian lainnya. Namun para ahli menduga ada beberapa faktor pada diri seseorang yang bisa memicu kemunculan penyakit ini, diantaranya :
  • Memiliki jenis kulit berminyak
  • Berusia remaja atau awal 20 tahunan
  • Mengalami perubahan hormon
  • Memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah
  • Sering mengeluarkan keringat berlebihan
  • Tinggal di daerah lembap yang bersuhu hangat
Pengobatan Panu

Di Indonesia, krim atau salep antijamur merupakan obat panu yang paling umum digunakan. Terapi antijamur bertujuan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur. Meskipun terapi berhasil mengobati infeksi jamur, bercak-bercak panu mungkin akan tetap ada dan baru hilang setelah beberapa bulan.

Krim antijamur banyak tersedia di apotik dan supermarket. Krim yang dijual bebas tersebut biasanya mengandung bahan-bahan tertentu, seperti selenium sulfida, clotrimazole, dan miconazole. Sebagai upaya meningkatkan efektivitas dalam mengobati dan mencegah kembalinya panu, penderita yang memilih pengobatan ini perlu mengikuti cara pemakaian sesuai dosis yang benar. Krim antijamur biasanya dioleskan 1-2 kali sehari selama beberapa minggu. 

Efek samping yang paling umum dari penggunaan krim antijamur adalah rasa panas dan perih pada area kulit yang dioleskan. Terapi dengan krim antijamur ini cocok pada penderita dengan bercak panu yang masih kecil.

Selain dengan krim antijamur, alternatif kedua dari pengobatan panu adalah dengan menggunakan sampo antijamur. Sampo antijamur yang menggunakan bahan-bahan selenium sulfida dan ketoconazole umumnya tersedia di apotek dan dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.

Jika Anda memilih sampo antijamur sebagai cara pengobatan panu, bacalah aturan pakai serta potensi efek sampingnya sebelum memulai pemakaian. Ada sebagian orang yang mengalami iritasi pada kulit atau perih ketika memakai sampo antijamur. Hal ini dapat ditangani dengan mengencerkan sampo dengan air sebelum digunakan. 
  • Mengobati Panu Dengan Tablet Antijamur
Jika sampo dan krim terbukti efektif anda bisa mencoba tablet anti jamur dan tablet ini juga baik digunakan untuk mengatasi kasus panu yang penyebarannya lebih luas. Dan biasnaya obat ini dikonsumsi sekali sehari selama seminggu hingga sebulan.

Beberapa efek samping mungkin dirasakan setelah mengonsumsi tablet anti jamur adalah mual,sakit perut dan ruam pada kulit. Konsultasikan kepada dokter jika panu tidak kunjung sembuh atau Anda tidak dapat menoleransi efek samping dari tablet antijamur.
  • Mengobati Panu Dengan Bhan Alami
  1. Belerang. Ambil belerang secukupnya dan tumbuklah hingga halus. Kemudian campurkan dengan minyak kelapa dan jeruk nipis secukupnya. Setelah itu oleskan pada permukaan kulit yang terkena panu dan lakukanlah secara rutin agar panu benar-benar menghilang.
  2. Bawang Putih. Ambil 1 siung bawang putih dan irislah menjadi beberapa bagian. Kemudian oleskan irisan bawang putih tersebut pada bagian kulit yang terkena panu. Lakukan secara rutin setiap pagi dan malam agar panu dapat menghilang secara permanen.
  3. Lengkuas. Ambil lengkuas secukupnya kemudian diparut dan campurkan dengan minyak tanah dan gosokan secara merata pada bagian yang terkena panu.
  4. Sereh. Batang sereh di memarkan (bagian bawah) hingga mengeluarkan air, kemudian oleskan pada bagian yang terkena panu. lakukanlah secara rutin 2-3 kali dalam seminggu setiap setelah mandi sore.
  5. Buah Pepaya. Potong buah papaya dan ambil getahnya saja. Kemudian oleskan kepada kulit yang terkena jamur atau panu dengan getah buah tersebut secara berulang-ulang hingga sembuh.
 Itulah beberapa bahan tanaman herbal yang bisa anda gunakan untuk pengobatan panu anda, dan lakukanlah secara teratur dan agar panu dapat cepat hilang dengan permanen.

No comments:

Post a Comment

Beberapa Penyebab Kaligata Berkepanjangan dan Cara Mengatasinya

Kaligata merupakan ruam merah pada kulit yang timbul secara tiba-tiba, biasanya kaligata memiliki ukuran dan juga bentuk ruam yang bermaca...